Berkat teknologi AI, kehidupan manusia telah berubah secara signifikan. AI telah membuat pekerjaan manusia lebih efisien. Fakta terbaru bahkan menunjukkan bahwa kecerdasan buatan memiliki kemampuan untuk melampaui manusia. Apakah ini benar ?
Menurut laporan Future of Jobs Report 2023 dari World Economic Forum (WEF) yang masih relevan sampai saat ini menyatakan bahwa keterampilan kognitif untuk berpikir secara analitis dan kreatif adalah yang paling penting bagi pekerja di tahun 2023. Bahkan disebutkan bahwa pemikiran kreatif lebih penting daripada pemikiran analitis untuk memecahkan masalah.Menurut penelitian yang diterbitkan oleh University of Montana pada Juli 2023, kreativitas AI, khususnya GPT-4, menyamai 1% kreativitas manusia.
Aplikasi AI ChatGPT yang dikembangkan dengan GPT-4 terbukti unggul dalam orisinalitas dibandingkan dengan alat ukur Torrance Test of Creative Thingking (TTCT), sebuah alat ukur yang telah diakui untuk menilai kreativitas.
Erik Guzik, asisten profesor klinis di Fakultas Bisnis University of Montana, menyatakan, "Untuk ChatGPT dan GPT-4, kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa AI ini berada di posisi 1% teratas untuk orisinalitas. Hal ini merupakan sesuatu yang baru."
Para peneliti mengumpulkan 24 mahasiswa dari kelas kewirausahaan dan keuangan di University of Montana dan mengirimkan delapan respons ChatGPT. Selain itu, dibandingkan dengan 2.700 siswa di seluruh negeri yang mengikuti TTCT pada tahun 2016.
AI ChatGPT, yang dikembangkan oleh GPT-4, berada di urutan atas dalam hal menghasilkan jumlah ide yang lebih besar, orisinalitas, dan ide baru. Namun, AI tidak unggul dalam hal fleksibilitas dan kategori atau jenis ide.
Peneliti juga mengakui bahwa ChatGPT dapat membantu dalam tes kreativitas mahasiswa, tetapi mereka masih membutuhkan alat yang lebih canggih untuk membedakan ide yang dibuat manusia dan AI.
Erik Guzik menyimpulkan, "ChatGPT memberi tahu kami bahwa kami mungkin tidak sepenuhnya memahami kreativitas manusia, dan saya yakin itu benar. Hal ini juga menunjukkan bahwa kita mungkin membutuhkan alat penilaian yang lebih canggih yang dapat membedakan antara ide yang dibuat oleh manusia dan AI."
AI ChatGPT, yang dikembangkan oleh GPT-4, berada di urutan atas dalam hal menghasilkan jumlah ide yang lebih besar, orisinalitas, dan ide baru. Namun, AI tidak unggul dalam hal fleksibilitas dan kategori atau jenis ide.
Peneliti juga mengakui bahwa ChatGPT dapat membantu dalam tes kreativitas mahasiswa, tetapi mereka masih membutuhkan alat yang lebih canggih untuk membedakan ide yang dibuat manusia dan AI.
Erik Guzik menyimpulkan, "ChatGPT memberi tahu kami bahwa kami mungkin tidak sepenuhnya memahami kreativitas manusia, dan saya yakin itu benar. Hal ini juga menunjukkan bahwa kita mungkin membutuhkan alat penilaian yang lebih canggih yang dapat membedakan antara ide yang dibuat oleh manusia dan AI."
Simone Grassini, seorang profesor di Departemen Sains Psikososial Universitas Bergen, juga mengemukakan teori yang mendukung kelemahan kreativitas AI, menurut Psychology Today. Ia dan rekan-rekannya mengatakan bahwa model bahasa dan data adalah algoritma yang diubah oleh kecerdasan buatan yang digunakan untuk membuat konten baru di internet.
Model bahasa yang luas termasuk OpenAI Codex dan OpenAI LLM untuk chatbot AI ChatGPT (GPT-4 dan GPT-3), Microsoft chatbot AI ChatGPT, HuggingFace's BLOOM, NVIDIA dan Microsoft's Megatron-Turing Natural Language Generation 530B, Salesforce Einstein GPT (menggunakan OpenAI LLM), PaLM 2 yang mendukung Bard, Google chatbot AI, dan Amazon Titan.Kreativitas didefinisikan oleh psikolog Amerika JP Guilford sebagai kemampuan memecahkan masalah yang terdiri dari tiga hal: kefasihan (ideasional, asosiasional, dan ekspresif), fleksibilitas (spontan dan adaptif).
Ada kemungkinan bahwa chatbot AI tidak sefleksibel manusia, menurut penelitian dari University of Montana.
Selain itu, menurut Wahyu Wijayanto, alumni DKV ISI Yogyakarta yang bekerja sebagai desainer grafis selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, karya yang dibuat oleh AI tidak memiliki ciri khusus. Ada "rasa" yang AI tidak bisa miliki, katanya.
Model bahasa yang luas termasuk OpenAI Codex dan OpenAI LLM untuk chatbot AI ChatGPT (GPT-4 dan GPT-3), Microsoft chatbot AI ChatGPT, HuggingFace's BLOOM, NVIDIA dan Microsoft's Megatron-Turing Natural Language Generation 530B, Salesforce Einstein GPT (menggunakan OpenAI LLM), PaLM 2 yang mendukung Bard, Google chatbot AI, dan Amazon Titan.Kreativitas didefinisikan oleh psikolog Amerika JP Guilford sebagai kemampuan memecahkan masalah yang terdiri dari tiga hal: kefasihan (ideasional, asosiasional, dan ekspresif), fleksibilitas (spontan dan adaptif).
Ada kemungkinan bahwa chatbot AI tidak sefleksibel manusia, menurut penelitian dari University of Montana.
Selain itu, menurut Wahyu Wijayanto, alumni DKV ISI Yogyakarta yang bekerja sebagai desainer grafis selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, karya yang dibuat oleh AI tidak memiliki ciri khusus. Ada "rasa" yang AI tidak bisa miliki, katanya.
Wahyu Wijayanto mengatakan, "Masih bisa (dibedakan karya AI dan manusia) untuk orang yang sudah tau, bedanya di rasa."
Dia melihat perkembangan dan kreativitas AI sebagai keuntungan, bukan ancaman. Namun, ia juga mengatakan bahwa terlalu kreatif tampak tidak rasional dan mudah dikenali.
Tidak melihatnya sebagai ancaman; kita hanya perlu menyesuaikan diri. Menurutnya, AI sangat membantu dalam beberapa hal, tetapi memerlukan kontrol manusia. Jika kreativitas melebihi kemampuan manusia, itu mudah dikenali sebagai hasil dari AI. Itu untuk saat ini, tetapi tidak tahu untuk masa depan.
Bagaimana pendapat Anda tentang AI ? Karena teknologi akan terus berkembang, kira-kira mampukah AI melampaui pemikiran manusia ?
Dia melihat perkembangan dan kreativitas AI sebagai keuntungan, bukan ancaman. Namun, ia juga mengatakan bahwa terlalu kreatif tampak tidak rasional dan mudah dikenali.
Tidak melihatnya sebagai ancaman; kita hanya perlu menyesuaikan diri. Menurutnya, AI sangat membantu dalam beberapa hal, tetapi memerlukan kontrol manusia. Jika kreativitas melebihi kemampuan manusia, itu mudah dikenali sebagai hasil dari AI. Itu untuk saat ini, tetapi tidak tahu untuk masa depan.
Bagaimana pendapat Anda tentang AI ? Karena teknologi akan terus berkembang, kira-kira mampukah AI melampaui pemikiran manusia ?
Posting Komentar