OpenAI Menguji SearchGPT, Mesin Pencari Baru yang Menantang "Mbah Google"

SearchGPT, mesin pencari yang menggunakan AI dan data web real-time untuk memungkinkan orang mencari informasi dengan cara yang sama seperti mereka berbicara dengan ChatGPT.

OpenAI akan berkompetisi secara langsung dengan Google, yang selama bertahun-tahun menguasai mesin pencarian melalui Google Search.

Selain itu, Bing milik Microsoft, yang tahun lalu bergabung dengan teknologi OpenAI untuk bersaing dengan Google, akan menghadapi ancaman dari SearchGPT.

SearchGPT memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan dalam bahasa yang sama dengan ChatGPT. Mereka juga akan mendapatkan jawaban, yang dapat mereka gunakan untuk mengajukan pertanyaan lanjutan.

Namun, SearchGPT akan memberikan informasi terkini, dengan tautan ke sumber yang relevan dan mudah diakses, berbeda dengan ChatGPT, yang sering kali bergantung pada data lama untuk menghasilkan jawaban.

"Mencari jawaban di internet bisa membutuhkan banyak usaha, seringkali membutuhkan beberapa kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang relevan."

Saat ini, Google Search memiliki pangsa pasar mesin pencari lebih dari 90%, menurut data yang dikumpulkan oleh perusahaan analisis internet DemanSage.

Artinya, sembilan dari sepuluh orang di seluruh dunia memilih Google Search daripada mesin pencari lain.

Dengan asumsi 99.000 pencarian per detik dan 2 triliun pencarian per tahun, Google memproses 8,5 miliar pencarian setiap hari.

Menurut perusahaan, Google membutuhkan waktu rata-rata 36 detik untuk memproses dan memberikan hasil pertanyaan.